Biasanya rindu tiba-tiba muncul ketika sedang membuka album lama atau melihat barang kenangan bersama orang-orang terdekat. Entah bagaimana kronologisnya, seketika aku tiba-tiba mengingat satu nama dan akhirnya merembet pada ingatan-ingatan ketika kami bersama melewatkan suatu moment kala itu.
Tidak etis memang, dan sudah bukan masanya untuk melalui fase seperti ini. Tapi inilah faktanya, fakta yang tak terbantahkan sekalipun dia mengetahuinya. Tapi kurasa tak perlu, dia tak perlu mengatahui deskripsi dari bekunya rindu tentang ingatan kala itu yang kuanggap biasa namun membunuhku saat ini.
Rasanya ingin sekali sekedar mengontaknya entah untuk sekedar "say hi" menanyakan kabar atau apapun itu. Tangan pun seraya ikut mendukung sekilas niatan hati, namun... ah sudahlah, tak ada gunanya. Toh besok atau lusa pun kemungkinan merasakan hal yang sama juga seperti saat ini.
Percikan rindu yang kerap muncul tiba-tiba dan sepintas ini rasanya tak perlu dibesar-besarkan, apalagi diungkapkan secara frontal. Cukup diam dan berdoa semoga kami diberi umur, waktu, kesehatan, dan materi yang memungkinkan untuk dapat kembali bertemu walau hanya sebentar.
Namun rindu ini... Rindu yang tak perlu dan mungkin salah alamat. Rindu yang tak wajar yang kerap datang menghajar. Rindu yang mengisahkan betapa berharganya moment itu ketika dilewatkan bersama. Bersama orang yang dulu kuanggap biasa dan entah mengapa sekarang menjadi tak biasa. Seperti sebuah bongkahan es di kutub utara yang rindu akan sinar matahari yang kemudian melelehkannya, membawanya mengalir pada lautan kebebasan.
Mungkin sebaiknya ku bungkus dan ku kubur saja rindu ini bersama untaian cerita yang mungkin tak seberapa untuknya.
Bahkan mungkin aku sudah tak ada dalam kamus hidupnya, tenggelam oleh hingar bingar kehidupan dan suasana barunya saat ini. Biarlah menjadi lembar lalu yang tertata rapi dalam rak koleksinya. Semoga selalu ada kabar baik dari kau yang disana.
Biarlah rindu ini berada di tempat semestinya yang tak perlu ia ketahui, karena aku tak tau kapan rindu ini akan tercairkan.
*PS: seriously at the moment yang lagi gak santai banget.